Jumat 23 Jan 2015 01:47 WIB

Kondisi Empat Bayi Kembar Tulungagung Masih Mengkhawatirkan

Bayi kembar (ilustrasi)
Foto: hollywoodlife.com
Bayi kembar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Kondisi empat bayi kembar yang lahir normal di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, belum menunjukkan perkembangan signifikan dari masa kritis sehingga tim medis perlu memasang respirator untuk membantu pernapasan mereka.

"Organ paru dan jantung keempat bayi belum bisa berfungsi normal sehingga harus menggunakan alat bantu (pernapasan)," kata Humas RSUD dr Iskak, Mohammad Rifai di Tulungagung, Kamis (22/1).

Saat ini keempat bayi kembar yang semuanya berjenis kelamin perempuan masih ditempatkan dalam inkubator di ruang "Insentive Care Unit" (ICU) RSUD dr Iskak.

Rifai mengatakan, hingga hari ketiga ini bobot keempat bayi kembar tersebut belum mengalami peningkatan.

Hanya dua bayi yang mempunyai bobot mencapai satu kilogram, sementara dua lainnya masih di bawah satu kilogram.

Menurut Rifai, kondisi tersebut karena usia kandungan saat lahir belum matang (prematur).

"Paling tidak usia kandungan 36 minggu tapi ini baru 31 minggu lahir jadinya prematur," ujarnya.

Ia menjelaskan, fungsi organ vital seperti paru-paru, ginjal, liver, dan jantung dalam tubuh keempat bayi kembar tersebut juga belum berfungsi normal.

Seharusnya fungsi organ vital sudah mulai berfungsi saat masih dalam kandungan.

"Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kegagalan fungsi organ vital dan bisa menyebabkan kematian," tuturnya.

Untuk membantu memaksimalkan fungsi vital beberapa organ, perawat memasang respirator yang berguna untuk membantu pernapasan.

Selain itu keempat bayi kembar juga diberi surfaktan untuk meningkatkan fungsi paru-paru.

Suhu tubuh keempat bayi juga terus dipertahankan dalam suhu 36 Celcius. "Oksigen murni juga kami berikan," terangnya.

Rifai mengaku belum bisa menganalisa peluang hidup keempat bayi kembar tersebut.

Namun berdasarkan pengalaman, pihak RSUD dr Iskak sering mendapatkan kasus bayi lahir prematur dengan bobot kurang dari satu (1) kilogram.

Beberapa di antaranya berhasil diatasi oleh tim dokter dan perawat yang memantau terus perkembangan bayi.

"Yang jelas kami akan berbuat semaksimal mungkin agar keemapt bayi kembar bertahan hidup," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement