REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) rupanya belum berdampak terhadap penurunan harga sembako. Di Surabaya, Jawa Timur, harga daging sapi justru melambung.
Harga per kilogram daging di pasar-pasar Surabaya kini dalam kisaran Rp 110 ribu. Sebelum naik, harga per kilogram hanya sekitar Rp 90 ribu. Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Surabaya Widodo menyampaikan, tingginya harga daging dipicu kelangkaan karena kurangnya pasokan.
“Surabaya ini bukan penghasil ternak, hanya pasar. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan daerah penghasil lain, Sumenep dan Kangean (Madura) untuk menambah pasokan,” ujar Widodo kepada ROL, Rabu (21/1).
Terkait penurunan harga BBM, menurut Widodo, kondisi tersebut tidak akan serta merta diikuti penurunan harga sembako. Pasalnya, menurut dia, perubahan harga bisa dilakukan jika sudah terjadi pergantian stok.
“Biasanya, kalau sembako baru bisa turun setelah tiga bulan. Kalau di luar sembako, bisa lebih lama,” kata Widodo.
Ia menyampaikan, untuk memastikan penurunan harga, Disperindag akan mengintensifkan koordinasi dengan produsen dan distributor, serta pengecekan gudang. Hal tersebut, menurutnya dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang. Langkah lain yang akan dilakukan, menurut Widodo, adalah menggelar operasi pasar.