REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Direktur Eksekutif lembaga Women’s Crisis Center (WCC) Palembang, Yeni Roslaini Izi mengungkapkan, profesi atau pekerjaan korban pelecehan seksual didominasi pelajar dan mahasiswi.
"Selama dua tahun berturut-turut 2013 dan 2014 ternyata korban didominasi oleh mereka yang berprofesi pelajar dan mahasiswi. Pada 2013 terjadi sebanyak 83 kasus kemudian 2014 meningkat menjadi 101 kasus. Ini merupakan kondisi yang memprihatinkan bagi generasi muda kita,” ujarnya dalam laporan pertanggungjawaban publik WCC 2014, Rabu (21/1).
Korban lainnya, WCC mencatat profesi korban kekerasan terhadap perempuan terbanyak kedua adalah ibu rumah tangga sebanyak 40 kasus, karyawan 23 kasus, petani atau nelayan 18 kasus, sisanya adalah korban yang berprofesi dokter, guru atau dosen, pedagang, pegawai negeri sipil, pegawai swasta dan buruh.
Berdasarkan lokasi tempat kejadian kekerasan, WCC mencatat Kota Palembang merupakan tempat tertinggi terjadinya kekerasan terhadap perempuan 2014.
"Di Palembang WCC mencatat ada 84 kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlah tersebut belum termasuk kasus lain yang dilaporkan ke kepolisian dan yang melaporkan ke lembaga lain,” ujar Yeni Roslaini.