REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai berkomentar adanya provokasi soal pembersihan orang-orang yang pernah bekerja untuknya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menilai komentar yang dilontarkan ketua umum partai Demokrat itu hanya sebuah bentuk pandangan menyikapi berbagai isu yang terjadi saat ini.
Menurutnya, tidak ada unsur tuduhan dari mantan presiden Indonesia keenam itu pada Presiden Jokowi atas tindakannya mengganti pejabat yang bertugas bersama SBY. Demokrat tidak ikut mencampuri urusan penyeleksian pemerintah siapa yang bakal menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi.
"Tapi kita menyayangkan itu dijalankan dengan 'like or dislike'," kata Ibas kepada wartawan di kompleks parlemen, Selasa (20/1).
Ibas menambahkan, jangan sampai pemerintahan dibangun dengan beban sejarah dari pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, sangat disayangkan jika Jokowi menganggap orang-orang yang selama ini bertugas di masa pemerintahan SBY dicap sebagai orangnya SBY. "Hindari politik atau argumentasi cap SBY itu," katanya.
Harusnya, Jokowi menilai orang-orang yang bertugas itu berdasarkan profesionalitasnya. Mereka harus dipandang dari produktifitasnya memajukan intitusinya masing-masing. Sebab, beberapa badan atau institusi diproyeksikan untuk lebih maju kedepannya.