REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Di Kota Bekasi sempat beredar isu tentang adanya sosok bunda yang mengajarkan aliran sesat. Sosok bunda tersebut diduga menetap di wilayah Kapling Perumnas Satu, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.
Saat dikonfirmasi kepada Ketua RW 26 Kapling Perumnas Satu, Poerwanto mengatakan sosok tersebut tidak pernah tinggal di wilayahnya. Menurutnya, di wilayahnya tidak pernah ada aliran sesat yang mengajarkan hal-hal yang menyimpang.
"Sosok yang sering disebut bunda tersebut tidak pernah dikenal di sini," ujar Poerwanto kepada ROL, Selasa (20/1). Poerwanto telah mengumpulkan seluruh warga kemudian memanggil Ketua RT 7/ RW 26.
Tahun lalu, kata dia, sosok bunda tersebut pernah pernah ke sana memberikan pemahaman ajaran dia yang menyimpang, tetapi warga langsung bertindak dan mengusirnya. "Jadi sosok bunda tersebut tidak pernah tinggal di sini," tegas Poerwanto.
Ketua RT 7, Andi Dwi Prasetio juga memberikan keterangan, sosok bunda pembawa aliran sesat tersebut tidak pernah tinggal di wilayahnya.
Kota Bekasi kembali dihebohkan dengan adanya aliran sesat yang tengah berkembang belakangan ini. Ajaran menyimpang yang berlokasi di Kapling Perumnas Satu, Kayuringin, Bekasi Barat ini mengharuskan pengikutnya untuk percaya dengan keberadaan Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.
Selain itu, menurut keterangan salah satu mantan pengikutnya yang berinisial NK, aliran yang dipimpin oleh seorang perempuan setengah baya yang biasa di panggil bunda tersebut mewajibkan setiap pengikutnya untuk melakukan kunjungan rutin ke kawasan gunung untuk melakukan ritual.
"Kami dilarang untuk mengucapkan istighfar dan ucapan Insya Allah. Salat pun cuma diwajibkan dua kali seminggu, itupun hanya salat Ashar dan Subuh setiap Senin dan Kamis," ujar NK, Ahad (18/1)