REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) kebutuhan perumahan rakyat sebanyak 260 ribu perumahan.
"Masih terdapat 12,5 juta rumah tangga di Indonesia yang belum mempunyai rumah milik sendiri,"kata Bambang di Jakarta, Selasa, (20/1).
Dari 12,5 juta rumah tangga yang belum punya rumah milik sendiri, sebanyak 8,73 juta berada di wilayah perkotaan. Namun, kata Bambang, data ini masih mentah sehingga perlu ada verifikasi lagi.
Dari 12,5 juta rumah tangga yang tak punya rumah, 62 persennya memiliki kemampuan untuk mencicil. Ini menunjukkan adanya potensi mereka sebenarnya bisa memiliki rumah.
Dibutuhkan dana sebanyak Rp 82,7 triliun untuk menyediakan perumahan rakyat. Namun agar ini terwujud butuh kerja sama antara pemerintah daerah, sektor keuangan, juga sektor swasta di bidang perumahan.
Perumahan rakyat selama ini belom optimal. "Salah satu kebijakan pemerintah untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah dilakukan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata Bambang.
Melalui FLPP, rumah dijual dengan harga terjangkau. Harga rumah per unit sebanyak Rp 88 juta.