Selasa 20 Jan 2015 18:29 WIB

Pemkab Kulonprogo Jajaki Kerja Sama Bedah Manoreh dengan Magelang

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.
Foto: yogyayes
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID,WATES–Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kami melakukan kunjungan ke Bupati Magelang dan jajaran, membicarakan tentang kerja sama dalam membangun koneksitas infrastruktur jalan dari Magelang menuju Kulonprogo terus ke bandara,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Selasa (20/1).

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemkab Kulonprogo diterima Bupati Magelang Zaenal Arifin. Menurut Hasto, rencana membangun infrastruktur jalan terkait dengan program Bedah Menoreh yang kemudian menyambung sampai ke wilayah Magelang.

Supaya transportasi dari Magelang ke bandara yang nantinya di Kulonprogo bisa lebih lancar melalui Bukit Menoreh. Selain itu, juga diusulkan rencana pembangunan jembatan di sebelah jembatan Duwet yang berbatasan wilayah Kulonprogo dan Magelang.

“Ini alhamdulillah mendapat tanggapan baik, kebetulan Bupati Magelang  juga sudah merencanakan untuk membangun koneksitas infrastruktur jalan ini yang menuju Wates, dan Bandara,”  kata Hasto yang didampingi Kepala Dinas PU Kabupaten Kulonprogo, Sukoco, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bambang Tri Budi Harsono.

Usulan kedua yang ditawarkan kerjasama budi daya perkebunan teh. Bupati Hasto mengajak Bupati Magelang untuk sebagian masyarakat Magelang bersama masyarakat Kulonprogo mengembangkan perkebunan teh.

Di Kulonprogo sudah ada  pabrik teh dan bisa dimanfaatkan lebih optimal lagi masyarakat Kulonprogo dan sebagian masyarakat Magelang yang berada di Bukit Menoreh seperti Kecamatan Salaman dan Borobudur.  

Bupati Magelang Zaenal Arifin  menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan keinginannya untuk bersama-sama menggali dan memaksimalkan potensi untuk kemajuan bersama.

“Akan dilakukan kajian dan pertimbangan yang cukup matang, sehingga memberi kesejahteraan masyarakat. Kepada Sekda agar mengagendakan silaturahmi ke Kulonprogo” kata Zaenal Arifin.

Sementara Direktur Produksi PT Pagilaran  Ngadiman menyampaikan peluang teh sangat potensial baik di luar negeri maupun dalam negeri. Selama ini, produk PT Pagilaran untuk ekspor sekitar 80 persen dari total produksi, dan 20 persen dikonsumsi dalam negeri. 

“Di Indonesia setiap hari dengan mudah ditemui jamuan teh,” kata Ngadiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement