Selasa 20 Jan 2015 17:00 WIB

Timur Tengah dan Afrika Masih Butuh Banyak TKI

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Republika/Amin Madani
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Peluang kerja terbuka luas bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) formal di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

"Makanya Indonesia harus memperbesar kesempatan kerja sehingga lebih banyak TKI formal yang bisa bekerja di sana,” kata Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Reyna Usman, Selasa (20/1).

Pasar kerja di Timur Tengah dan Afrika yang bisa diiisi oleh TKI formal meliputi jenis pekerjaaan insinyur minyak dan gas, pekerja konstruksi umum, pekerja manufaktur, karyawan hotel, office boy, penjaga rumah, sopir, maupun perawat. 

Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang menempatkan TKI formal ke dua area tersebut sekitar 129 PPTKIS. Mereka mengirimkan TKI ke 90 negara di kawasan Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab,  Qatar, Kuwait, Yordania, Bahrain, Oman, Turki, Afrika Selatan, Mauritius, Trinidad dan Tobago.

Peluang kerja sebagai TKI formal ini harus segera ditindaklanjuti dan disiapkan. "Namun para  TKI dituntut untuk  memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang bagus sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain,” kata Reyna.

Guna meningkatkan jumlah penempatan TKI formal, informasi lowongan pekerjaan  harus segera disebarluaskan kepada masyarakat. Ini dilakukan agar calon TKI  sehingga mereka benar-benar mempersiapkan diri dengan baik dan melengkapi dokumen kerja yang dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement