Selasa 20 Jan 2015 06:23 WIB

Tarif Angkutan Umum di Cirebon Diserahkan ke Pasar

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Angkutan kota tidak mau menurunkan tarif, meski harga BBM turun.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Angkutan kota tidak mau menurunkan tarif, meski harga BBM turun.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku resmi mulai Senin (19/1), tak membuat tarif angkutan umum di Cirebon ikut turun. Bahkan, masalah besaran tarif angkutan umum diserahkan ke mekanisme pasar.

"Tawar menawar," ujar Sekretaris Organda Cirebon, Karsono.

 

Selama ini, untuk tarif penumpang dewasa bagi angkutan kota (angkot) di Cirebon besarannya mencapai Rp 4.000 per penumpang. Saat ini, tarif diberikan rentang antara Rp 3.000 – Rp 4.000 per penumpang. Sedangkan untuk tarif pelajar yang sebelumnya Rp 3.000 per orang, kini ditetapkan diberi rentang antara Rp 2.000 – Rp 3.000 per orang.

Karsono menambahkan, ketentuan serupa juga berlaku pada tarif angkutan kota dalam provinsi maupun angkutan kota antarprovinsi. Dia menyatakan, untuk bus ada tarif batas atas dan bawah.

 

"Tarif itu yang berlaku saat ini," terang Karsono.

Karsono menambahkan, komponen penetapan tarif tak hanya didasarkan pada harga BBM. Dia menyatakan, masih banyak komponen lainnya yang menjadi dasar perhitungan tarif, seperti misalnya harga suku cadang.

 

"Harga suku cadang sudah terlanjut naik, dan tidak turun lagi," keluh Karsono.

Karsono pun mengaku kebingungan dengan harga BBM yang mekanismenya diserahkan ke pasar. Pasalnya, tidak ada kepastian harga BBM yang berlaku di setiap masanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement