REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dua kawasan di Kota Depok, Grand Depok City dan Jalan Juanda menjadi dua kawasan yang rawan begal dalam beberapa waktu terakhir ini. Kasus perampasan kendaraan bermotor di kawasan itu, mulai marak terjadi sejak akhir tahun 2014.
Kepala Bagian Operasional dan Pengendalian (Kabag Ops) Polres Kota Depok, Tri Yulianto mengakui saat ini kedua wilayah tersebut memang sedang rawan begal motor. Pihaknya sedang melakukan pendalaman kasus dan melakukan patroli malam.
"Sampai detik ini kami masih mencari pelaku begal, kami tingkatkan giat malam beberapa minggu terakhir ini," ujarnya saat dihubungi Republika, Minggu (18/1).
Tri mengatakan modus begal yang terjadi di kedua wilayah tersebut cenderung sama yaitu menggunakan motor dengan dua orang penumpang dan biasa membawa senjata tajam. Tri juga mengatakan pelaku begal biasa beraksi pada tengah malam. Hal ini ia ketahui dari dua korban yang melapor ke Polres Kota Depok.
Dua wilayah yang Tri sebut saat malam hari memang kerap sepi. Begal kerap muncul dari balik pohon pinggir sisi kanan kiri jalan. Sepanjang jalan juanda memiliki kurang lebih 15 lampu penerangan, namun kondisi jalan tidak begitu terang.
Sedangkan di Jalan Grand Depok City sepanjang jalan hanya ada lampu taman yang menerangi sepanjang jalan. Tak ada lampu penerangan pada jalan tersebut. Kondisi jalan yang rusak menjadi kesempatan para begal untuk merampok motor yang berjalan lambat.
Awal Januari kemarin sudah ada dua warga yang melapor ke Polres Kota Depok. Rizal (20) warga Cibinong dan Agus (44) warga Manggarai, Jakarta Pusat. Keduanya saat itu sedang melintas Jalan Juanda.
Keduanya dipepet oleh begal, kemudian dirampas motornya. Kejadian Rizal dan Agus dalam waktu yang sama namun hanya berbeda jam. Rizal pukul 01.20 sedangkan Agus 02.00. Keduanya terpaksa harus mendapat luka senjata tajam pada bagian tangan.