Sabtu 17 Jan 2015 22:20 WIB

Pasar Syariah di Ternate Dioperasikan

Pasar tradisional.
Foto: Republika/Prayogi
Pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mulai mengoperasikan Pasar Syariah Bahari Berkesan Kota Ternate di Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan.

Wali Kota Ternate Dr H Burhan Abdurahman mengatakan di Ternate, Sabtu, dengan dibukanya pasar syariah, diharapkan menjadi langkah baru membangun satu titik sirkulasi pengembangan perekonomian di Kota Ternate dengan sistem perdagangan bersasis syariah.

Menurut Wali Kota, pasar dengan transaksi secara syariah ini tentu akan menjadi penyeimbang sejumlah pasar yang tersebar di Kota Ternate, jadi dengan diresmikannya pasar syariah ini diharapkan dapat membantu masyarakat di bagian selatan, kemudian dapat memecah pusat-pusat keramaian di Kota, serta dengan praktek syariah ini kita berharap pasar ini akan memiliki keunggulan atau paling tidak pasar ini memiliki ciri khas tersendiri.

Untuk itu, kata wali kota, sebagai langkah untuk menunjang proses syariah pada pasar ini, pihaknya akan membentuk badan pengawas sayiah yang bertugas memantau seluruh aktifitas transaksi jual beli antara penjual dengan masyarakat, kalau ketentuan-ketentuan syariah ini dijalankan dengan baik saya yakin pedagang ini akan cepat sekali berkembang dimasa yang akan datang.

Dia menambahkan, setelah diresmikan para pelaku pasar khususnya para pedagan juga akan diberikan satu nilai edukasi khusus berupa sosialisasi pelatihan dan pemahaman berdasarkan pengalaman di daerah-daerah lain.

"Jadi awalnya mereka akan diberikan pemahaman dan semua aktifitas mereka akan terus dipantau, karena di sini juga ada kantor pengawas syariah. Saya pikir kalau pasar ini memiliki keunggulan maka orang akan lebih cenderung lari ke pasar ini karena jangkauan pusat Kota dengan pasar syariah kan tidak terlalu jauh," katanya.

Apalagi, kata dia, jika presentase jumlah angka penduduk di bagian selatan juga sangat banyak, oleh karena itu Pemkot Ternate melalui instansi terkait akan memproduk penjual-penjual yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari, jadi ada pasar ikan, ada pasar sayur, ada kios-kios, sembako dan lain-lain, dan itu pasti setiap hari diperlukan dan dibutuhkan masyarakat.

Disentil soal rencana untuk pembangunan pelabuhan di wilayah selatan, Wali Kota menjelaskan, memang rencana pembangunan pelabuhan di wilayah selatan merupakan salah satu konsep untuk mengembangkan pasar syariah, akan tetapi di awal perjalannya mempertimbangkan dengan berbagai kondisi.

"Kalau ternyata diawal ini perkembangannya sangat cepat, apalagi kalau barang-barang yang sifatnya grosir banyak yang disini, apalagi ini kan sangat dekat dengan pulau Moti, Makean, maka akan dilakukan pembangunanya, tetapi yang untuk saat ini kita masih harus pertimbangkan sesuai perkembangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement