Sabtu 17 Jan 2015 21:30 WIB

Harga Telur dan Daging Ayam di Indramayu Terus Naik

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Keputusan pemerintah menurunkan harga BBM hingga dua kali dalam sebulan terakhir, ternyata belum berdampak pada harga telur dan daging ayam di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu. Kedua komoditas tersebut justru terus mengalami kenaikan.

 

Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Sabtu (17/1), harga telur ayam mencapai Rp 22 ribu per kg. Padahal, tiga hari yang lalu harganya masih Rp 21.500 per kg. Begitu pula halnya dengan harga daging ayam, yang awalnya Rp 27 ribu - Rp 28 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 30 ribu - Rp 32 ribu per kg.

 

‘’Kalau telur ayam, harganya terus mengalami kenaikan secara bertahap sejak Tahun Baru kemarin,’’ kata seorang pemilik toko kelontong, Ratna.

 

Ratna menyebutkan, harga telur ayam saat Tahun Baru lalu masih sekitar Rp 19 ribu per kg. Namun dalam dua pekan terakhir,  harganya terus mengalami kenaikan secara bertahap.

 

Ratna menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari pengepul telur ayam, kenaikan harga tersebut disebabkan berkurangnya pasokan dari daerah penghasil. Selain faktor cuaca, berkurangnya pasokan juga dikarenakan banyaknya telur yang sengaja ditetaskan menyusul tingginya harga daging ayam.

 

"Katanya telur yang biasanya dijual, sekarang banyak yang sengaja dibuat menetas jadi ayam karena harga daging ayam sedang naik,’’ terang Ratna.

 

Ratna mengakui, meski terus mengalami kenaikan, namun permintaan telur ayam dari para pelanggannya tidak berkurang. Dia menilai, telur ayam merupakan lauk pauk yang dianggap memiliki kandungan gizi cukup tinggi dan praktis sehingga masyarakat tetap setia mengkonsumsinya.

 

Hal itu berbeda dengan daging ayam. Sejak harganya yang terus mengalami kenaikan, penjualan daging ayam mengalami penurunan. ‘’Banyak pelanggan yang mengurangi pembelian daging ayam,’’ keluh seorang pedagang daging ayam, Darsinih.

 

Darsinih menyebutkan, dalam kondisi normal, dia biasanya mampu menjual sekitar 100 kg daging ayam per hari. Namun kini, penjualan daging ayamnya menurun sekitar 40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement