Sabtu 17 Jan 2015 17:08 WIB

Tim DVI Identifikasi Lima Jenazah Air Asia QZ8501

Kursi pesawat Air Asia QZ8501 yang dibawa Kapal Negara Chundamani tiba di Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1) dini hari. (Antara/Fanny Octavianus)
Kursi pesawat Air Asia QZ8501 yang dibawa Kapal Negara Chundamani tiba di Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1) dini hari. (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengindentifikasi lima jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang semuanya warga negara Indonesia. Keseluruh jenazah sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing, Sabtu (17/1).

"Hari ini tim berhasil mengetahui identitas lima jenazah korban AirAsia QZ8501 dan masih mendalami pemeriksaan terhadap korban lainnya," ujar Kepala Tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono, kepada wartawan di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Surabaya.

Pihaknya mengaku metode pemeriksaan terhadap jenazah dilakukan dengan menggunakan sampel DNA beserta temuan properti yang dipakai korban, seperti tas, sisir, baju dan lainnya.

Kelima jenazah yakni jenazah berlabel B037 bernama Yeni Suwono, perempuan 38 tahun asal Surabaya yang diidentifikasi melalui metode pemeriksaan DNA dengan pembanding ikat rambut korban, beserta metode primer berupa pemeriksaan gigi yang ternyata identik dengan data "post mortem" maupun "Ante mortem".

"Data ini diperkuat dengan jenis kelamin dan usia korban, serta adanya bekas luka operasi sesar korban, ditambah adanya hasil pantauan kamera tersembunyi di bandara," katanya.

Jenazah kedua berlabel B035 bernama Sesa Adi Krisputra, laki-laki 15 tahun asal Pasuruan, yang diidentifikasi melalui DNA dengan pembanding kaos korban, kemudian data sekunder temuan jenis kelamin dan usia ternyata identik, serta pantauan kamera tersembunyi di bandara.

Jenazah ketiga berlabel B036 bernama Bob Hartanto Wijaya, laki-laki 25 tahun asal Malang, yang diidentifikasi menggunakan DNA dengan pembanding topi korban, ditambah dengan metode primer berupa pemeriksaan gigi dan tinggi badan serta properti berupa kaos dan celana.

Jenazah keempat berlabel B040 bernama Albertus Eka Surya Yulianto, laki-laki 10 tahun asal Probolingo, yang diketahui adanya kesamaan antara foto dental korban pernah melakukan pemeriksaan gigi sebelumnya dan dinyatakan identik dengan "post mortem" dan "ante mortem".

"Hasil pemeriksaan primer sidik jari juga ditemukan kesesuaian 15 titik kapiler, diperkuat lagi dengan properti kaos yang ternyata dikenali keluarga korban," kata Budiyono.

Jenazah berikutnya berlabel B046 bernama Ko Kusuma Candra, laki-laki 55 tahun, asal Tarakan, yang teridentifikasi menggunakan DNA dengan pembanding anak korban dan pemeriksaan medis usia dan tinggi badan serta properti berupa pakaian.

Sementara itu, dengan teridentifikasinya lima jenazah maka hingga hari ke-21 operasi pencarian, sudah 45 korban AirAsia rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak pada Ahad, 28 desember 2014, sudah diserahkan keluarganya masing-masing.

"Masih ada enam jenazah lagi yang sedang diperiksa dan segera dilakukan rapat rekonsiliasi untuk mengetahui identitasnya," kata perwira menengah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement