REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsdya TNI FH Bambang Soelistyo menegaskan, tim SAR gabungan akan tetap melakukan penyisiran di lima area misi pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia QZ 8501.
Penyisiran semua wilayah ini akan tetap dilakukan kendati badan pesawat, yang diduga masih berisi jenazah korban, sudah berhasil ditemukan. Pada hari ke-19 operasi pencarian, setidaknya tim SAR gabungan telah menyiapkan 10 kapal yang akan dibagi berdasarkan lima wilayah pencarian.
Namun, Soelistyo memastikan adanya satu area yang dijadikan sebagai area prioritas. Area prioritas itu adalah area ditemukannya ekor, black box, dan badan pesawat, atau di area empat yang berada di dekat Laut Jawa.
Kapal-kapal itu akan melakukan penyisiran untuk dapat mendeteksi jenazah korban atau bahkan puing-puing pesawat yang ditemukan mengambang di permukaan laut.
''Sampai dengan area lima, kami masih melakukan penyisiran,'' kata Soelistyo kepada wartawan sesaat setelah tiba di posko utama pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia QZ 8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (15/1).
Bahkan, lanjut Soelistyo, upaya penyisiran ini akan mendapat bantuan dari nelayan-nelayan lokal di sekitar wilayah perairan selat karimata dan laut jawa. Basarnas pun telah memberikan maklumat kepada seluruh nelayan lewat stasiun radio pantai.
Atas maklumat itu, mereka berkewajiban menginformasikan kepada pihak berwenang jika menemukan jenazah atau puing pesawat terkait kecelakaan Air Asia QZ 8501. Soelistyo memberi contoh, seperti saat nelayan menemukan dua jenazah di perairan selat maradapan, Pulau Sembilan, Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, tepatnya pada Rabu (14/1), nelayan melaporkan adanya penemuan dua jenazah korban dan puing Air Asia. ''Wilayah itu memang masih masuk ke dalam wilayah pencarian, tepatnya di area lima. Penemuan itu langsung mereka laporkan kepada Kapolsek setempat,'' ujar Soelistyo.