REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volume sampah kiriman yang mengalir ke sungai-sungai di Jakarta pada musim hujan, mencapai 700 meter kubik setiap harinya. Ahli Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali berpendapat, situasi tersebut menyebabkan krisis air baku di Ibu Kota.
"Pada musim hujan ini ada 400 meter kubik sampah yang sampai ke Dinas Kebersihan. Tapi di hilir bisa lebih dari itu. Perkiraan saya 700 sampai 800 meter kubik per hari," kata Ali saat berbincang dengan ROL, Kamis (15/1).
Ia berpendapat Jakarta bagaikan orang yang kelaparan di lumbung padi. Ada 13 sungai yang mengalir di Ibu Kota, tapi semuanya kotor dan tidak dapat dikonsumsi.
Akhirnya warganya mengambil air tanah secara besar-besaran. Aktivitas ini selanjutnya menyebabkan penurunan permukaan tanah.