REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan untuk tetap melanjutkan proses pemilihan Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri, mengindikasikan Presiden Joko Widodo meninggalkan pendukungnya.
Pendapat itu disampaikan Ketua Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Rustam Ibrahim melalui akun Twitter pribadinya @RustamIbrahim, Kamis (15/1). Rustam menilai, keputusan itu menunjukkan jika Jokowi lebih memilih konsolidasi politik dan meninggalkan civil society serta relawan-relawan pendukungnya selama ini.
"Memilih popularitas atau dukungan politik real, itulah dilema Presiden Jokowi. Kasus calon Kapolri memperlihatkan Presiden didukung 9 Parpol," tulis Rustam.
Rustam juga menilai uji kelayakan terhadap Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri, dinilai salah secara etis maupun moral. Ia menyarankan Presiden Jokowi meminta KPK segera melakukan penyidikan dan menunda pelantikan Budi.