Kamis 15 Jan 2015 16:14 WIB

Tim DVI Indonesia Diapresiasi Dunia

Rep: C74/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolda Jatim Irjen Anas Yusuf.
Foto: Wikipedia
Kapolda Jatim Irjen Anas Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kinerja tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia pada penanganan korban AirAsia QZ8501 diapresiasi Interpol. Tim DVI mendapatkan apresiasi terkait penanganan identifikasi jenazah korban.

"Kita diakui dan diapresiasi, tidak hanya di dalam tapi juga di luar negeri," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Anas Yusuf di Mapolda Jawa Timur, Kamis (15/1).

Bahkan, Anas mengaku, terobosan yang dilakukan DVI Indonesia bisa menjadi contoh bagi DVI negara lain. "Kita telah melakukan prosedur-prosedur yang ditetapkan Interpol. Banyak informasi-informasi tambahan atau terobosan kreatif yang dilakukan tim DVI Indonesia," tambah Anas.

Anas mengatakan, Interpol menilai Tim DVI Indonesia terbuka dengan melibatkan negara-negara lain. Tim DVI Indonesia dianggap bisa mengakomodir semua kekuatan untuk bekerjasama baik dari dalam maupun luar negeri.

Kemarin, tim Interpol datang ke Polda Jatim. Tim yang dikomandani Simon Djidrovski ini memantau proses identifikasi jenazah. Kedatangan tim ini disambut Kapolda Jatim Irjen Anas Yusuf dan Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Budiyono, jajaran pejabat utama Polda dan tim DVI Indonesia.

Budiyono yang juga Ketua Tim DVI Indonesia Regional Tengah ini menerangkan, contoh terobosan yang dilakukan DVI dan mendapatkan apresiasi dari DVI Interpol seperti menyiapkan crisis center, pos pelayanan kesehatan, dan family assistance center.

"Ada koordinasi cukup baik anta semua institusi mulai dari perguruan tinggi sampai pemerintah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement