REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo menyatakan bahwa meski badan pesawat ditemukan, namun perlu dilakukan pengecekan apakah pengangkatan badan pesawat harus segera dilakukan atau tidak.
"Yang penting bagi mereka adalah prioritas, mencari korban di sekitar reruntuhan itu. Evakuasi korban sebanyak banyaknya. Kalau tidak memungkinkan mengangkat pesawat, ada tahapan untuk angkat bodi. Karena besar. Selami dulu, dicari dulu, dan dievakuasi," jelasnya, Kamis (15/1).
Sehingga, Bambang menegaskan bahwa evakuasi korban menjadi prioritas utama di samping pengangkatan badan pesawat. Bila pengangkatan badan sukar dilakukan, maka penyelam akan mengangkat satu-persatu jasad korban ke permukaan untuk kemudian dievakuasi.
Basarnas sendiri memperkirakan bahwa masih terdapat banyak jasad korban yang terperangkap di dalam badan pesawat.
Bambang menambahkan, pengangkatan badan pesawat pasti akan butuh waktu. Sedangkan jasad korban akan semakin memburuk kondisinya. "Kalau sekarang sudah bicara angkat bodi, habis waktu," ujarnya.
Bambang sendiri Kamis ini mengunjungi posko di Pangkalan Bun untuk meninjau langsung proses evakuasi badan pesawat. Bambang dijadwalkan untuk menyambangi KN Jadayat untuk melihat langsung upaya pengecekan badan pesawat.