Kamis 15 Jan 2015 11:51 WIB

Kenaikan BBM Pengaruhi Harga Rambutan di Padang

Rep: C70/ Red: Winda Destiana Putri
Buah Rambutan (Ilustrasi)
Buah Rambutan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak beberapa waktu yang lalu, masih memberikan dampak. Salah satunya untuk penjualan buah musiman, yaitu rambutan di Pasar Raya, Padang.

"Harganya Rp8.000/kg, mahal karena pengaruhnya sama BBM kemarin," kata Dedi Chandra (41 tahun) di Pasar Raya, Kamis (15/1).

Menurutnya, pemerintah salah menaikkan harga BBM. Subsidi yang selama ini diberikan justru lebih membantu masyarakat miskin. Karena menurutnya, 70 persen masyarakat Indonesia adalah penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah.

Terkait dengan tunjangan yang diberikan pemerintah dari alokasi dana BBM, Dedi berpendapat, tunjangan yang diberikan pemerintah tersebut tidak mencukupi. Karena, seiring dengan kenaikan harga BBM, harga bahan pokok turut naik.

"Lebih baik diadakan subsidi. Kecuali kenaikan BBM ada manfaatnya dan tujuannya baik, tapi baik apanya," tutur Dedi.

Dikatakannya dalam satu hari, ia mengambil untung bersih hanya Rp1.000. Ia menjelaskan rambutan binjai yang ia jual didapat dari daerah Lubuk Menturun, Sijunjung.

Selain itu, mahalnya harga rambutan ini lantaran masih awal musim. Serta, tak adanya terminal di Kota Padang. "Terminalnya sudah jadi mall," ujarnya.

Pria yang sudah 20 tahun menjual buah ini menjelaskan, dalam sehari, ia hanya bisa menjual 100-150 kg. "Penjualan itu relatif, tapi karena enggak ada terminal, orangnya itu-itu saja yang ke pasar," lanjutnya.

Ia berharap, pemerintah lebih memperhatikan nasib rakyat kecil. Ia juga menolak relokasi PKL ke bangunan yang akan difasilitasi oleh pemerintah. "Kalau pengusaha kecil tambah susah cari untungnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement