Kamis 15 Jan 2015 10:02 WIB

Lokasi Penemuan Badan Pesawat Diguyur Hujan

Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah memerkirakan hujan terjadi Kamis pagi hingga siang hari di lokasi penemuan badan pesawat Air Asia QZ8501.

Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengatakan di lokasi temuan badan pesawat saat ini terpantau hujan, dan potensinya masih bertahan hingga siang.

Secara umum, Lukman Soleh mengatakan memang kondisi cuaca hari Kamis berpotensi hujan. Namun diharapkan tidak sampai mengganggu kegiatan pengangkatan badan pesawat mengingat menjelang siang cuaca masih memungkinkan untuk proses evakuasi.

Hujan, menurut dia, juga potensial terjadi di sektor pencarian lain. Kondisi gelombang maksimum laut di daerah fokus pencarian mencapai1.5 hingga 2.5 meter, sedangkan kecepatan arus mencapai 10 hingga 40 centimeter per detik.

Secara umum dari arah barat, kecepatan angin permukaan dilaporkan 10--20 knot. Beberapa area yang terdapat awan Cumulonimbus (Cb) khususnya sektor timur dan bagian selatan memungkinkan terjadi angin kencang dan meningkatkan tinggi gelombang.

Sebelumnya Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Soelistyo mengatakan badan pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan dan bisa diangkat ke permukaan jika jenazah korban tidak bisa diambil oleh para penyelam.

"Dengan sasaran mencari jenazah korban yang bisa saja terjebak di badan pesawat, kalau kemudian penyelam kesulitan maka kita angkat bodi dan sayap pesawat," katanya.

Bambang belum dapat memastikan ada korban terjebak dalam badan pesawat yang baru saja ditemukan tim SAR gabungan karena jarak pandang di dalam laut sangat terbatas.

Lokasi penemuan itu berjarak 3.000 meter dari penemuan ekor dan 800 meter dari lokasi ditemukannya kotak hitam pesawat. Obyek yang teridentifikasi sebagai badan pesawat berdimensi 30x10x3 meter.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement