REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hingga kini, para kepala dusun di Bali masih belum memiliki kejelasan terkait bantuan dana desa. Kepala Dusun Buana Asri Desa Tegal Kerta, Denpasar Barat, I Nyoman Ariana, pun mengaku masih menunggu petunjuk dari pusat.
"Sekarang ini kami bersifat menunggu saja," kata Ariana kepada ROL di Denpasar, Rabu (14/1).
Ariana mengatakan, sebagai aparat desa yang paling bawah, dia hanya menjadi pelaksana saja. Ariana mengatakan belum tahu, apakah dana bantuan desa nanti dikelola di desa atau oleh apara dusun. "Belum ada penjelasan juga, apakah dana itu untuk pembangunan fisik atau untuk pemberdayaan masyarakat," katanya.
Hingga kini, pemerintah kabupaten dan kota di Bali, berbeda kebijakan soal desa yang akan didaftarkan di Kemneterian Dalam Negeri, apakah desa dinas atau desa adat. Satu kabupaten, yakni Buleleng, memilih mendaftarkan desa adat, yang lainnya tetap menerapkan pemerintahan yang sudah berjalan sekarang.
Menurut Ariana, kalau yang didaftarkan di Denpasar adalah desa dinas, maka tentunya aparat dusun sebagai perangkat terbawah desa dinas, ikut dilibatkan dalam pengelolaan dana itu. Hanya saja sebut Ariana, sampai saat ini belum ada kepastian soal itu.