REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, terorisme harus dicegah dan diperangi bersama-sama. Dalam akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, SBY mengatakan setiap kelompok tidak dibenarkan untuk lakukan pembunuhan dengan mengatasnamakan agama.
"Dunia memang harus bersatu utk cegah & amp; hentikan terorisme. Tetapi, jangan sampai dunia dibelah antara Islam lawan non Islam. *SBY*," kicaunya pada Rabu (14/1).
Kicauan SBY ini menyusul insiden yang terjadi pada Charlie Hebdo di Perancis sepekan yang lalu. Aksi itu membuat jarak antara Islam dan non Islam di eropa semakin renggang. SBY menolak aksi-aksi terorisme dari agama manapun.
SBY mengajak para pemimpin dunia dan nasional serta pemimpin agama dan masyarakat ikut aktif mencegah berkembang ekstrimisme dan radikalisme. "Pemimpin agama harus berani katakan terorisme adalah penyimpangan dari ajaran agama. Jangan diam & jangan membiarkannya," kicaunya.
Ia berharap kehidupan antar umat beragama di Indonesia semakin teduh, makin toleran dan rukun. SBY menambahkan, pada kepemimpinannya dia didukungan banyak pihak untuk bekerja keras menanggulangi terorisme. Ia pun yakin Presiden Jokowi juga akan lakukan hal yang sama. "Mari kita dukung Presiden & pemerintah utk laksanakan tugas penting ini."