REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan rencana pemberian bebas visa untuk turis dari lima negara, antara lain Cina masih dalam pembahasan antara Indonesia dan negara bersangkutan.
"Masih dalam proses pembahasan antara Indonesia dan Tiongkok," katanya di Beijing, Senin (12/1).
Ia mengemukakan sebelumnya pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Dubes Cina untuk Indonesia Xie Feng terkait rencana pemberian bebas visa tersebut.
Sejalan dengan pembahasan itu, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa langkah untuk makin mempromosikan Indonesia termasuk kepada turis Cina dengan menggunakan jalur digital atau on-line antara lain melalui kegiatan "mobile apps", "digital campaign", "interactive campaign", dan viral marketing (facebook, twitter, youtube, blogg).
"Promosi melalui media sosial juga dapat dilakukan terhadap media sosial yang umum digunakan di Tiongkok seperti Weibo," katanya.
Khusus untuk turis Cina, pihaknya juga menyiapkan dua jenis paket wisata sejarah yaitu paket menelusuri jejak Laksamana Cheng Ho dari Pulau Sumatra ke Jawa dan napak tilas kehadiran Menlu Cho En Lai ke Konfrensi Asia Afrika, Bandung pada 1955.
"Upaya menjaring turis Tiongkok akan terus dilakukan, terlebih kita sudah ada kesepakatan untuk meningkatkan jumlah pelancong Tiongkok mencapai dua juta, pada 2015," ungkap Arief.
Arief mengemukakan selama periode Januari-November 2014 jumlah turis Cina ke Indonesia tercatat 883.725 orang. Jumlah itu berada di urutan keempat setelah Singapura (1,32 juta), Malaysia (1,12 juta) dan Australia 996.032 orang.