Senin 12 Jan 2015 09:33 WIB

Tujuh Pesawat Disiagakan Bawa Kotak Hitam ke Jakarta

Petugas memindahkan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Ahad (11/1). (Republika/Wihdan)
Petugas memindahkan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Ahad (11/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Unsur udara dari tim SAR gabungan telah disiagakan untuk segera menerbangkan kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 jika ditemukan dan berhasil diangkat dari lokasi pencarian.

Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Iskandar Pangkalan Bun Letkol Penerbang Johnson Simanjuntak di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (12/1), mengatakan pihaknya telah menyiagakan tujuh pesawat untuk dapat digunakan membawa kotak hitam ke Jakarta jika sudah ditemukan.

Sejauh ini, menurut dia, memang belum ada arahan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) terkait evakuasi kotak hitam. Pencarian kotak hitam masih berlangsung di sektor prioritas kedua yang terletak di dalam sektor I di perairan Teluk Kumai.

Jika kotak hitam benar ditemukan dan berhasil diangkat ke permukaan, menurut dia, helikopter akan segera membawa kotak hitam ke Lanud Iskandar dan langsung diterbangkan ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Sebelumnya Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengatakan kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ8501 diharapkan dapat ditemukan hari ini setelah ditangkapnya sinyal ping oleh kapal Baruna Jaya I pada AHad (11/1).

"Besok diharapkan keberadaan black box tersebut dapat dikonfirmasi dan ditemukan berdasarkan sinyal ping yang telah tertangkap," kata Soelistyo.

Ia mengatakan bahwa para penyelam akan melanjutkan proses pencarian lebih lanjut pada Senin pagi.

Berdasarkan hasil survei, lokasi sinyal ping tersebut berada pada posisi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement