REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Muktamar Persatuan Umat Islam (PUI) ke-13 melahirkan 21 langkah strategis sebagai target proggram kerja PUI untuk lima tahun kedepan. Muktamar tersebut berlangsung di Asrama Haji Palembang, Sumatra Selatan pada 9-11 Januari.
“PUI telah merumuskan 21 langkah strategis berisi sasaran dan target kerja selama 5 tahun kedepan, dibuat selama lima periode, masing-masing dibuat target tahunan” tutur Ketua Pemuda PUI, Rizal Arifin seperti dalam rilis yang diterima Republika Online, Senin (12/1)
Menurut Rizal beberapa rumusan yang dilahirkan dalam mukhtamar diantaranya PUI mentargetkan 3.750 kader serta 5 juta jamaah PUI pada 2020. PUI juga berencana untuk mengembangkan 1.000 lembaga pendidikan baru dari berbagai tingkatan sekolah hingga pergurun tinggi yang terintegrasi kedalam lingkungan PUI.
Selain itu, untuk menjadikan masyarakat Muslim Indonesia yang religius, PUI juga berupaya untuk mencetak 200 tahfiz Quran. “Tentunya ini akan menjadi energi PUI untuk terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan secara massif sebagai pengabdian terbesar untuk agama dan bangsa,” katanya.
Hal itu sesuai dengan Jargon PUI ‘Go to 10 KATAM’ menuju 10 ribu kader terbina aktif mandiri dengan tiga kriteria. Pertama, tsaqafiyyun maksudnya PUI memiliki kader yang berwawasan luas.
Kedua, zakiyyun memiliki arti kader yang mampu melakukan proses penyucian jiwa, diri dan lingkungan dengan tetap menyadari bahwa manusia makhluk yang tak luput dari khilaf dan salah. Ketiga, qawwiyyun bermakna kader yang memiliki kekuatan yang terdiri dari kekuatan diri dan kekuatan perbekalan.
Muktamar PUI ke-13 sekaligus mengukuhkan susunan Dewan Pengurus DPP PUI, ii mana Nazar Haris terpilih sebagai ketua umum PUI periode 2015-2020. Selain itu, dalam muktamar juga mengukuhkan Badan Pekerja Majlis Syuro yang terdiri 13 orang,
Mereka adalah Ketua Majis Syuro KH. Ahmad Heryawan dengan anggota Ahmad Rifa’i, Dedi Mulyasana, Nurhasan Zaidi, Iwan Riswandi, Nazar Aris, Imam Budiman, Jojo Sutisna, Raizal Aripin, dan Iroh Siti Zahroh.
“Melalui mukhtamar ini harapan besarnya adalah semakin tertatanya organisasi Islam modern dengan program kerja yang lebih produktif,” katanya.