Senin 12 Jan 2015 04:35 WIB

LIPI Identifikasi Ulang Pohon-Pohon di Kebun Raya Bogor

 Pengunjung melintas di samping pohon agatis yang telah tumbang di Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, Jabar, Ahad (11/1).  (Antara/Jafkhairi)
Pengunjung melintas di samping pohon agatis yang telah tumbang di Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, Jabar, Ahad (11/1). (Antara/Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI akan mengidentifikasi ulang seluruh pohon koleksi yang berada di dalam kebun peninggalan Belanda tersebut.

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko, di Bogor, Minggu, mengatakan proses identifikasi dilakukan untuk mengantisipasi tumbangnya pohon koleksi yang menimbulkani korban jiwa.

"Karena pohon ini lapuknya di bagian dalam, tidak terlihat dari luar. Ke depan kami akan lakukan identifikasi, satu per satu didata ulang," kata Didik.

Ia mengatakan kebun raya memiliki ratusan koleksi pohon yang sudah berusia puluhan tahun bahkan sampai 100 tahun. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui kondisi pohon, meliputi usia, serta kondisi kesehatannya, apakah keropos atau tidak.

"Kita akan libatkan sejumlah peneliti untuk mengidentifikasi pohon-pohon yang ada di Kebun Raya Bogor," katanya.

Peristiwa tumbangnya pohon jenis Damar di Kebun Raya Bogor mengakibatkan empat orang tewas dan 21 lainnya luka-luka.

Pemerintah Kota Bogor turut melakukan antisipasi ikut mengidentifikasi kondisi pohon yang ada wilayah tersebut.

"Kita akan lakukan hal yang sama, mengidentifikasi meminta revisi dari Kebun Raya dan juga IPB, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Umar mengatakan peristiwa di Kebun Raya Bogor menjadi musibah yang menimbulkan keprihatinan bagi pemerintah Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor, kata dia, akan memfasilitasi para keluarga korban dengan pihak Kebun Raya Bogor dan Jasa Raharja.

"Kita akan siapkan armada untuk membawa korban-korban ini pulang ke rumah masing-masing. Serta mengupayakan perawatan seluruh korban terpusat di RS PMI," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement