Senin 12 Jan 2015 00:43 WIB

Ajukan Budi Gunawan, Jokowi Diharap tak Asal Comot

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Surat penunjukan Komjen Polisi Budi Gunawan kapolri menggantikan Jendra Polisi Sutarman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: twitter
Surat penunjukan Komjen Polisi Budi Gunawan kapolri menggantikan Jendra Polisi Sutarman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai bekas ajudan Megawati, beberapa bulan lalu, Budi mengatakan hingga kini masih menjalin silaturahmi dengan Ketua Umum PDIP tersebut. Ia mengaku pertemuan terakhir terjadi saat menghadiri tahlilan 40 hari mendiang Taufiq Kiemas, suami Megawati.

Setiap tahlilan, Budi berperan mengundang tokoh-tokoh polisi.  Menurut Budi, keakraban yang dijalin dengan Megawati tidak pernah sampai membahas urusan politik. Makan malam yang sering digelar tidak menyinggung pembicaraan politik. “Makannya selalu ramai-ramai,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut dan sekaligus membahas mengenai pemilihan calon Kapolri oleh Presiden Jokowi, pengamat kepolisian FISIP UI, Bambang Widodo Umar, menyatakan bahwa dalam hal ini Jakowi tidak melibatkan KPK-PPATK. Sehingga timbul kesan nepotisme karena ada dorongan dari PDIP.

"Hal itu seharusnya dihindari oleh seorang Presiden, dia tidak boleh memihak partainya. Apalagi jika didasarkan atas tekanan dari partai yang dianutnya, boleh-boleh saja mengajukan calon dari partainya, tapi lihat dulu rekam jejaknya, jangan main asal comot," ujar Bambang.

Dilihat dari rekam jejaknya, Budi Gunawan sendiri memang sosok yang ideal diusulkan jika menjadi Kapolri. Dia dekat dengan Megawati, PDIP, Jokowi, dan elite Tanah Air.

Namun begitu ada beberapa hal yg diprediksi akan jadi sedikit hambatan Budi Gunawan agar disetujui DPR utk dilantik sebagai Kapolri. Salah satunya adalah isu mengenai keterlibatan Budi Gunawan dalam kasus rekening gendut perwira polri yang pernah mencuat beberapa tahun lalu.

Kasus rekening gendut Budi namun sudah dinyatakan tuntas dan tidak bermasalah oleh Mabes Polri. KPK juga tak pernah menindaklanjuti isu tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement