REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Kebun Raya Bogor tetap beroperasi dan terbuka untuk umum pascakejadian pohon tumbang yang menewaskan empat orang serta melukai 21 orang lainnya, Ahad.
"Kebun Raya Bogor tetap akan terbuka untuk umum, hanya ada beberapa lokasi termasuk lokasi kejadian yang aksesnya kita tutup bagi pengunjung," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko dalam keteranganya di RS PMI Bogor.
Ia mengatakan, pohon tumbang bukan karena cuaca buruk yang mengharuskan kebun raya ditutup, tetapi karena kondisi pohon yang sudah lapuk. Menurutnya, banyak pohon di Kebun Raya Bogor yang sudah berusia puluhan tahun bahkan sampai ratusan tahun, sehingga memiliki kerawanan untuk tumbang.
"Kita tetap waspada, para pengunjung juga diminta untuk berhati-hati terutama di tempat-tempat terkonsentrasi pohonnya banyak tua dan lapuk," katanya.
Sebelumnya, Kebun Raya Bogor pernah ditutup untuk umum selama dua hari yakni 30 November hingga 1 Desember 2014. Kondisi ini dikarenakan tiupan angin Munson Barat yang menyebabkan belasan pohon di Kebun Raya tumbang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena pihak kebun raya sudah mengantisipasi dengan menutup sementara operasional kebun peninggalan Belanda tersebut. Seperti yang diberitakan sebelumnya, empat orang meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka setelah tertimpa pohon jenis Damar yang tumbang di Kebun Raya Bogor.
Para korban adalah karyawan PT Asata Mandiri Agung, pabrik manufaktur otomoif yang beralamat di wilayah Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Saat kejadian sebanyak 180 karyawan pabrik tersebut sedang berlibur merayakan "family gathering" yang diselenggarakan oleh pihak perusahaan.
Pohon yang patah menimpa tenda yang ditempati para karyawan saat mengisi acara "family gathering" tepatnya di lokasi Jalan Astrid, Kebun Raya Bogor.
Ikuti Whatsapp Channel Republika