Ahad 11 Jan 2015 16:30 WIB

Jenazah Penumpang Air Asia Ini Dikenali Karena Cetakan Gigi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas membawa peti jenazah korban Air Asia QZ8501 di Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1).
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Petugas membawa peti jenazah korban Air Asia QZ8501 di Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengumumkan tiga jenazah baru korban Air Asia yang berhasil diidentifikasi, Ahad (11/1). Dua merupakan pasangan suami-istri WN Korsel, sementara satu adalah WNI asal Tarakan, Kalimantan Utara, atas nama Vera Chandra Kho (19).

Disampaikan ketua tim DVI Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol dr Budiyono, jenazah Vera dengan kode B037, teridentifikasi berdasarkan satu metode primer dan dua metode sekunder. Metode primer, seperti dimaksud Budiyono, adalah kecocokan data antemortem dan postmortem gigi.

"Alhamdulillah, tim DVI berhasil meminta bantuan dokter gigi yang pernah menangani yang bersangkutan. Sang dokter masih memiliki cetakan gigi vera. Tim DVI lalu membuat cetakan gigi postmortem dan hasilnya mirip," ujar Budiyono di Crisis Center Mapolda Jatim, Surabaya.

 

Sementara berdasarkan metode sekunder, disampaikan Budiyono, identitas Vera dipastikan dari data medis, yakni kecocokan jenis kelamin dan usia. Selain itu, metode sekunder lain yang mendukung, menurut Budiiyono adalah properti.

"Ada anting yang masih melekat. Itu sama dengan milik adik korban karena mereka membuat anting yang sama," ujarnya.

Dengan tambahan tiga jenazah teridentifikasi, hingga hari ke-14, tim DVI telah mengidentifikasi 32 dari 48 jenazah korban yang telah diterima. Disampaikan Budiyono, 16 sisa jenazah masih dalam tahap pemeriksaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement