REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Kemudian ada pula panel atas kabin yang sudah hancur dan tinggal menyisakan kabel-kabel dan masker oksigen. Terakhir ada rel yang berada di bawah kabin yg berfungsi untuk memasukkan dan mengunci kursi pesawat.

Namun rel ini juga sudah tinggal patahan sepanjang empat meter dan menyisakan patahan besi kursi pesawat yang masih menempel di jalur rel itu. Ini semua adalah serpihan baru yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan. Puing-puing ini pun digabungkan dengan yang sudah ditemukan di ruang karantina.

''Terhitung sejak hari pertama pengiriman sudah ada 17 item serpihan,'' kata Kepala Keselamatan Terbang dan Kerja Lanud Iskandar, Lettu TNI Abas, yang juga ditugaskan untuk melakukan koordinasi penyimpanan serpihan Air Asia QZ8501.

Pada pengiriman pertama, tertanggal 30 Desember 2014, ada kain terpal berwarna perak yang merupakan sliding emergency exit. Selain itu ada pula tabung oksigen dan pecahan besar berwarna merah-orange.

Dikumpulkan di ruang karantina, semua serpihan ini merupakan benda-benda yang kini masih tersisa dari Air Asia QZ8501. Abas menjelaskan, tidak ada sesuatu yang disiapkan secara khusus terutama dalam menjaga suhu di ruang karantina.

Hanya sebuah kipas angin yang menmpel di salah satu dinding ruangan. Ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi udara tetap terjaga. Selain itu, Abas menegaskan, pihaknya akan menjaga kondisi semua serpihan pesawat ini tetap terjaga, sama seperti kala dikirimkan oleh tim evakuator.

''Sebisa mungkin semua kondisi puing dan serpihan ini tetap terjaga seperti saat dikirimkan. Ini semua akan sangat berguna untuk kepentingan investigasi,'' kata Abas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika