REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Dalam ruangan berukuran kurang lebih 5x4 meter, empat orang berkewarganegaraan Prancis tampak begitu sibuk. Satu orang terlihat mengambil gambar dengan menggunakan kamera digital.
Sementara satu orang lainnya tengah sibuk mencatat sembari sesekali mendengarkan arahan rekannya yang tengah memeriksa sebuah objek. Mereka adalah tim perwakilan dari perusahaan Airbus, perusahaan pembuat pesawat Air Asia QZ8501.
Tim, yang terdiri dari satu wanita dan tiga pria, ini bertugas mengidentifikasi puing-puing yang tersisa dari QZ8501. Semua puing-puing ini memang disimpan di ruang karantina posko DVI Polri di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ruang karantina ini berada tidak lebih dari 100 meter dari Posko Gabungan tim SAR.
Pada Ahad (11/1) pagi, tim perwakilan Airbus ini memeriksa objek yang baru dikirim dari Pelabuhan Kumai. Berhasil diantarkan oleh kapal Trisula, puing itu berupa satu set bangku penumpang yang terdiri dari tiga kursi.
Meski masih bisa dikenali, tapi kondisi kursi penumpang itu cukup mengenaskan. Kursi yang di bagian tengah sudah terlipat dan tidak ada sandarannya. Besi-besi penyangga kursi pun telah patah di beberapa bagian.