REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan kenaikan luar biasa bagi prajurit TNI yang ikut dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 28 Desember 2014.
"Saya melihat sendiri perjuangan para prajurit, bagaimana mereka berhadapan dengan kondisi alam, untuk itu saya memutuskan kenaikan luar biasa beberapa prajurit saya," kata Moeldoko di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1).
Ia mengatakan sempat melihat sendiri betapa sulitnya memindahkan ekor pesawat AirAsia dari KRI Banda Aceh ke KN Cress Onix di tengah laut dengan gelombang yang tinggi.
Surat Keputusan Panglima TNI untuk kenaikan luar biasa itu masih akan menyusul. Namun secara simbolis pemberian kenaikan luar biasa telah dilakukan di atas kapal usai pengangkatan ekor pesawat AirAsia.
Menurut Moeldoko, kerja keras para prajurit TNI dalam tim SAR gabungan operasi pencarian dan evakuasi korban telah sesuai dengan keinginan Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan seluruh rakyat Indonesia.
TNI dalam bagian melaksanakan tugas SAR, ia mengatakan sudah melakukan kegiatan dengan baik dari mulai mencari, mengevakuasi, mencari kotak hitam, mengangkat ekor pesawat dan menyerahkannya kepada KNKT.
Moeldoko juga menjanjikan dukungan TNI untuk mencari dan mengevakuasi korban, kotak hitam, dan pesawat dalam operasi SAR gabungan ini.
Ia pun siap mengerahkan prajuritnya untuk melakukan penyelaman untuk mengambil kotak hitam jika memang lokasi pasti dari teknologi tersebut sudah diketahui.