Ahad 11 Jan 2015 00:49 WIB

Khofifah: Penutupan Dolly Justru 'Menambah' Jumlah PSK di Wilayah Lain

 Puluhan Pekerja Seks Komersil (PSK) mengangkat tangan saat mendengarkan orasi usai mengikuti upacara bendera di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/6).
Foto: Antara
Puluhan Pekerja Seks Komersil (PSK) mengangkat tangan saat mendengarkan orasi usai mengikuti upacara bendera di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan penutupan Dolly justru berdampak buruk terhadap peningkatan jumlah pekerja seks komersial (PSK). Khususnya peningkatan jumlah wanita tuna susila (WTS) di daerah lain.

"Artinya, masalah mereka (WTS) itu bukan berarti mereka tidak mau berhenti dari perbuatan tercela itu, tapi kemiskinan telah menjebak mereka," kata dia dalam ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (10/1).

Khofifah mengaku bertemu dengan Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman terkait laporan peningkatan jumlah WTS di lokalisasi. Ia menambahkan sang bupati menyebut tujuh tahun silam hanya ada 100 WTS di daerahnya.

Akan tetapi kini sudah mencapai 1200-an WTS. "Bahkan kenaikan drastis itu terjadi setelah Lokalisasi Dolly ditutup," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement