Ahad 11 Jan 2015 00:10 WIB

UNICEF: Perhatian Pada Bayi Saat Bencana Masih Kurang

Rep: C83/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Korban bencana Sinabung
Foto: EPA
Korban bencana Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Indonesia mengatakan selama ini penanganan bencana di Indonesia hanya fokus pada orang dewasa saja. Padahal, ibu bayi dan balita merupakan kelompok rentan yang harus mendapatkan perhatian khusus saat bencana. 

Hal tersebut disampaikan oleh Spesialis Gizi UNICEF Indonesia, Ninik Sukotjo. Menurutnya untuk persiapan banjir Jakarta, UNICEF akan fokus pada dua hal agar bayi dan balita mendapatkan penangananan yang tepat sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit.

Pertama, UNICEF akan meminta untuk persedian dapur umum yang bukan hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk makanan bayi. Hal tersebut dikarenakan, kesehatan bayi akan memburuk jika tidak memperoleh asupan makanan yang sesuai. 

Kedua, mengenai distribusi susu formula. Ia menjelaskan, banyak pihak menganggap bahwa susu formula adalah yang terbaik untuk balita saat bencana. Sehingga bantuan susu formula selalu banyak saat terjadi bencana. Padahal, pada saat bencana lingkungan tidak higienis.

Seperti botol susu, air berair yang sulit sehingga pemberian susu formula akan menimbulkan diare pada balita. Untuk itu, UNICEF akan melakukan advokasi agar tidak ada bantuan yang bersifat susu formula untuk bayi saat bencana. UNICEF juga akan memberikan konsuling dan dampingan psikologis kepada ibu agar tetap memberikan ASI pada bayi walaupun saat bencana. 

"Fokus kami membantu teman-teman untuk saat bencana tidak memberikan susu formula dan tahu cara mengolah makanan untu bayi dan balita.  Jadi anak usia 0-6 bulan tetap menyusui. Anak diatas enam bulan sampai dua tahun menyusui dan makanan pendamping," ujar Ninik Sukotjo kepada Republika, Sabtu (10/1). 

Ia menjelaskan, dapur umum untuk bayi pada saat bencana pertama kali terbentuk pada saat gempa Klaten pada tahun 2010. Yang merupakan hasil kerjasama Dinkes setempat, dapur umum dan relawan. Selain di Klaten, Dapur umum untuk bayi belum tersedia di lokasi bencana Indonesia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement