Sabtu 10 Jan 2015 18:23 WIB

Warga Diduga Keracunan Hidangan Akikah Keluarga Bupati

keracunan makanan
Foto: ANTARA/ Saiful Bahri
keracunan makanan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Puluhan warga diduga keracunan usai menyantap makanan di sebuah pesta akikah keluarga bupati di Kampung Baru Setajo, Kecamatan Setajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

"Mereka mengalami kepala pusing-pusing, mual sampai muntah-muntah," kata Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing), AKBP Bayuaji, ketika dikonfirmasi wartawan di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut Bayuaji, cukup banyak warga yang menjadi korban namun tidak sampai merenggut jiwa mereka karena langsung mendapat perawatan medis.

"Hingga sekarang masih ada yang dirawat di rumah sakit. Namun sebagian lagi bersangsur pulih," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari keluarga korban yang tak ingin namanya dituliskan, pesta akikah tersebut digelar pada akhir pekan lalu oleh kerabat dari seorang pejabat tersohor di daerah itu sebegai bentuk rasa syukur terhadap anak yang baru lahir. Tamu yang hadir sebagian besar adalah jajaran PNS serta para istri pejabat setempat.

Namun pada malam harinya, sebagian besar tamu yang menyantap makanan saat pesta mengalami pusing-pusing dan ada yang muntah-muntah. Diperkirakan sekitar 36 orang dirawat di RSUD di Taluk Kuantan, Kuansing, termasuk di antaranya istri para pejabat daerah dan kepolisian setempat.

"Benar yang buat acara ini masih keluarga bupati (Kuansing)," kata Bayuaji.

Menurut dia, kepolisian akan menyelidiki penyebab keracunan massal itu. Namun, hingga kini pihaknya masih fokus pada penyelamatan korban untuk mendapatkan peratawan.

"Kalau semuanya sudah membaik, kami akan minta keterangan pihak yang menyelenggarakan acara tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diteliti guna mengetahui penyebab pasti keracunan tersebut.

"Kami sudah mengambil sampel makanan dan dikirim ke laboratorium di Pekanbaru untuk diteliti," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement