Sabtu 10 Jan 2015 03:43 WIB

SKK Migas Tanggung Bahan Bakar Evakuasi Air Asia

Rep: c82/ Red: Esthi Maharani
  Petugas melakuan perawatan Helikopter milik Basarnas di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis (8/1).  (Republika/ Wihdan)
Petugas melakuan perawatan Helikopter milik Basarnas di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis (8/1). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, anggaran paling besar yang dikeluarkan dalam proses pencarian dan evakuasi jenazah serta pesawat Air Asia QZ8501 adalah untuk bahan bakar kapal dan pesawat.

Menurut Soelistyo, untuk sementara, kapal dan pesawat dalam negeri, seperti dari TNI dan Polri yang dikerahkan menggunakan dana masing-masing.

"Mereka sementara ini memang menggunakan kemampuan satuan masing-masing, tapi itu nanti akan diinventarisir. Kemudian masalah BBM yang sudah terlanjur menggunakan satuan itu akan kita upayakan untuk diganti dari SKK Migas," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (9/1).

Selain bahan bakar, lanjut Soelistyo, urusan logistik di kapal juga untuk sementara disediakan oleh masing-masing pihak. Setelah itu, akan diinventarisir untuk dilakukan kalkulasi anggara.

Meski begitu, Soelistyo mengatakan bantuan juga datang dari SKK Migas dan beberapa perusahaan dalam negeri.

"Seperti BBM di darat di Pangkalan Bun, itu dari kita Basarnas, bensin, premium, bahkan Pemda setempat membantu logistik untuk makan termasuk di Surabaya," ujarnya.

Untuk kapal dari luar negeri, lanjut Soelistyo, menggunakan bahan bakar dan logistik sendiri.

Namun, Soelistyo enggan untuk membeberkan berapa anggaran yang dikeluarkan untuk operasi pencarian dan evakuasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement