REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR-- Keluarga almarhum Ruth Natalia M Puspitasari (26), salah seorang penumpang pesawat Air Asia QZ8501 asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengucapkan terimakasih pada Badan SAR Nasional (Basarnas) yang telah bekerja keras menemukan almarhum, sehingga bisa dimakamkan.
"Kami ucapkan terimakasih pada Basarnas yang telah menemukan jasad Natalia. Kami juga bisa memberikan penghormatan terakhir dan memakamkannya," kata Sugiarto, salah seorang kerabat almarhum, kepada wartawan, saat pemakaman di pemakaman di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jumat.
Suasana haru pemakaman Ruth Natalia. Keluarga bersedih dengan meninggalnya Ruth. Terlebih lagi, ia meninggal setelah pesawat yang ditumpanginya dengan calon suami dan mertua terjatuh di laut.
Pemakaman Ruth sesuai dengan agama yang dianutnya, juga menggunakan adat tradisional, dengan adanya kembar mayang yang merupakat adat Jawa. Selain itu, saat upacara pemakaman juga ditandai dengan pelepasan dua burung merpati, sebagai simbol pelepasan bala dalam adat Tionghoa.
Ia dimakamkan di Pemakaman Tionghoa, Desa Karangan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Saat pemakaman, para peziarah juga mengenakan baju putih yang bertuliskan "pray for Ruth Natalia". Mereka mengunakan baju itu sebagai bentuk penghormatan terakhir pada almarhum.
Citra Kusuma, salah seorang rekan almarhum mengatakan ia dengan teman-temannya sengaja menggunakan baju sama, sebagi ucapan belasungkawa serta menghormati kepergian Ruth Natalia. "Ini sebagai bentuk penghormatan terakhir," ucapnya lirih.
Ruth Natalia adalah salah seorang penumpang di pesawat tersebut. Ia berencana ke Singapura dengan calon suaminya serta calon mertuanya. Liburan itu pun sekaligus sebagai kado ulang tahunnya yang ke-26.
Keluarga sempat menduga jika Ruth Natalia naik pesawat Cina Airlines, sesuai dengan informasi awal, hingga akhirnya keluarga menerima kabar jika Ruth adalah salah seorang penumpang di pesawat Air Asia nahas itu.