Kamis 08 Jan 2015 23:58 WIB

Tren Pelestarian Lingkungan Ini Bantu Bumi Hidup Lebih Lama

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Cina merupakan salah satu negara yang sepakat untuk membatasi produksi karbon negaranya.
Foto: AP
Cina merupakan salah satu negara yang sepakat untuk membatasi produksi karbon negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain berhasil dikuranginya deforestasi di Brasil serta perlindungan pari manta di Indonesia, masih ada dua upaya pelestarian lingkungan yang membantu mengurangi bumi dari kepunahan.

Sejumlah berita utama sepanjang 2014 memang banyak menunjukkan berita-berita buruk menyangkut lingkungan di bumi. Mulai dari deforestasi, konsentrasi gas rumah kaca, perdagangan satwa liar secara ilegal, dan kematian sebagian besar jumlah gajah, badak akibat manusia.

Meksi demikian, 2015 membawa harapan baru bagi bumi ini. Sejumlah tren pelestarian lingkungan yang wajib diapresiasi untuk menyelamatkan makhluk hidup di bumi ini dari kepunahan, dilansir dari Huffington Post, Kamis (8/1).

Kemajuan di bidang sains dan teknologi

Dunia mengalami perkembangan pesar di bidang teknologi dan informasi dalam setengah abad terakhir. Bidang kedokteran, manufaktur, pendidikan, perdagangan, komunikasi, hingga musik dan sastra. Namun, revolusi tersebut sejauh ini belum memadai untuk merawat planet ini.

Di sektor kelautan, perikanan dan habitatnya lebih diutamakan untuk pariwisata dan pelestarian. Ini menjadi alat bagi dunia global untuk melacak kualitas kesehatan laut kita dengan menggunakan teknologi the Ocean Health Index dan memandu kebijakan khusus untuk melestarikannya.

Global Forest Watch menjadi contoh lain dari platform online yang bisa melacak perubahan tutupan hutan di seluruh dunia secara real time. Penemuan-penemuan ini merupakan alat untuk mengelola planet ini dari tekanan lokal yang relevan.

Inovasi ilmu pengetahuan menunjukkan kepada kita bagaimana 'big data' membantu kita mempertahankan alam, bukan sekadar menimbun informasi semata. Ini akan mengisi kesenjangan dalam kemampuan negara di sektor lingkungan dan juga membuat masyarakat menjadi lebih cerdas.

Aksi percepatan dampak perubahan iklim

Sejarah mengatakan manusia terus berusaha mencegah perubahan iklim. Amerika Serikat dan Cina pada 2014 lalu telah sepakat untuk membatasi produksi karbon dimasing-masing negara.

Pada KTT Iklim September di New York, perusahaan-perusahaan besar, seperti Walmart, Unilever, Nestle, dan lain-lain menyatakan dukungan mereka untuk mengakhiri hilangnya hutan pada 2030. Raksasa pertanian Cargill berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi di seluruh rantai pasokan pertanian.

Semua kasus ini menunjukkan bahwa kita mungkin sudah mendekati titik kritis, namun selalu ada usaha dan tindakan untuk mengurangi risikonya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement