Kamis 08 Jan 2015 16:29 WIB

Disimpan di Lemari Berpendingin, Dua Jenazah Air Asia Dibawa ke Surabaya

Anggota TNI membawa peti jenazah ke dalam pesawat untuk diterbangkan ke Surabaya.
Foto: Reuters
Anggota TNI membawa peti jenazah ke dalam pesawat untuk diterbangkan ke Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun kembali memberangkatkan dua jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 menuju Landasan Udara Iskandar untuk diterbangkan ke Surabaya.

"Jadwal pemberangkatan ini hanya masalah teknis, makanya kemarin sambil menunggu kita simpan di cold storage," kata Koordinator Tim DVI Mabes Polri di Pangkalan Bun, Komisaris Besar Polisi Hariyanto, Kamis (8/1).

Dua jenazah ini terdiri dari jenazah laki-laki dewasa yang dievakuasi ke rumah sakit pada Rabu sekitar pukul 17.00 WIB. Kondisinya relatif lebih bagus diduga karena masih terbungkus pakaian.

Satu jenazah lainnya baru tiba di rumah sakit pada Kamis sekitar pukul 15:30 WIB. Jenazah dewasa berjenis kelamin perempuan dengan tinggi sekitar 160 cm ini sudah mengalami pembusukan lanjut dengan hanya celana panjang dan penutup dada yang masih melekat. Kedua jenazah kemudian diberangkatkan dari rumah sakit sekitar pukul 16:00 WIB.

Saat ini pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan, termasuk tim SAR dari berbagai negara yang turut membantu. Nelayan juga membantu pencarian dengan menyisir sepanjang pantai yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dan sekitarnya.

Tim DVI menyatakan, identifikasi korban masih bisa dilakukan meski yang ditemukan hanya potongan bagian tubuh korban. Identifikasi masih bisa dilakukan dengan cara tes DNA.

Pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Ahad (28/12) lalu setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura. Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat. Hingga Kamis sore, sudah 41 jenazah berhasil dievakuasi dan diterbangkan ke Surabaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement