Kamis 08 Jan 2015 16:03 WIB

Tim DVI berhasil Identifikasi Suami Hayati Korban Air Asia QZ8501

Nisan Hayati Lutfiah, seorang penumpang AirAsia QZ8501, di tempat pemakaman di Surabaya (1/1)
Foto: Reuters/Sigut Pamungkas
Nisan Hayati Lutfiah, seorang penumpang AirAsia QZ8501, di tempat pemakaman di Surabaya (1/1)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim berhasil mengidentifikasi jenazah suami Hayati Lutfiah Hamid, yakni Djoko Suseno, salah seorang korban pesawat AirAsia QZ8501 pada hari kedua belas pencarian sejak mengalami hilang kontak.

"Setelah melalui proses dan kerja keras, tim mengidentifikasi jenazah Djoko Suseno, laki-laki berusia 43 tahun," kata Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono, kepada wartawan di Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis.

Berdasarkan catatan manifest, korban berasal dari Sidoarjo dan berangkat bersama istri, anak dan ibunya untuk berlibur ke Singapura pada Minggu, 28 Desember 2014. Istri Djoko, Hayati Lutfiah, merupakan korban AirAsia berpenumpang dan kru 162 orang yang pertama kali dievakuasi dan dikenali identitasnya pada hari kelima pencarian dan dimakamkan di tempat pemakaman umum sekitar rumahnya, wilayah Sawotratap, Sidoarjo.

Jenazah Djoko dikenali setelah Tim DVI melakukan metode identifikasi primer atas kerja keras Tim Inavis dan analisa mendalam dicocokkan data "post mortem" dan "ante mortem" berdasarkan sidik jari serta identifikasi data sekunder temuan medis jenis kelamin serta usia.

"Sesuai data primer dan sekunder maka tidak terbantahkan jenazah label B025 adalah Djoko Suseno," ucap Budiyono.

Dengan teridentifikasinya satu jenazah maka hingga hari kedua belas sudah 25 korban yang diserahkan ke keluarga masing-masing. "Sampai Kamis siang RS Bhayangkara menerima 39 jenazah dan menyisakan 14 jenazah yang belum diketahui identitasnya," tutur perwira menengah dengan tiga melati di pundak tersebut.

Pihaknya berjanji bersama Tim DVI Polri dan instansi gabungan tidak akan berhenti berusaha mengungkap identitas dengan menganalisa serta melakukan langkah-langkah terkait. "Jenazah lainnya masih terus dianalisa dan menjadi pekerjaan rumah bagi tim identifikasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement