Kamis 08 Jan 2015 14:51 WIB

Soal Travel Warning, Jokowi: Jangan Berlebihan

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: antara
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan agar tidak perlu berlebihan dalam pemberitaan terkait dengan peringatan perjalanan  yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia agar warganya berhati-hati terutama di Surabaya dan Bali.

"Saya tidak dapat informasi apa-apa soal keamanan. Artinya kita aman-aman saja, jangan berlebihan," kata Presiden di depan restoran seafood seusai makan siang bersama wartawan di Jakarta, Kamis (8/10.

Hal itu dikatakannya menjawab pertanyaan wartawan terkait travel warning yang dikeluarkan oleh Australia dan AS. Sebelumnya diberitakan menyadari potensi ancaman terkait hotel dan bank Amerika Serikat di Surabaya, Kedutaan Besar negara adidaya itu akhirnya mengeluarkan peringatan kepada seluruh warganya yang tinggal di kota pahlawan tersebut.

Pada Sabtu (3/1) Kedutaan AS memberikan peringatan bagi warganya untuk selalu waspada dan hati-hati saat mengunjungi fasilitas tertentu.

Menyusul kemudian, Pemerintah Australia yang juga memperingatkan warganya untuk berhati-hati liburan di Indonesia. Mereka mewaspadai serangan yang akan dilakukan oleh teroris. Menurut mereka, tindakan terorisme bisa terjadi kapan saja.

Warga negara Australia selama ini menempati posisi tertinggi kunjungan wisman ke Bali. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, hak pemerintah Amerika Serikat untuk memperingatkan warganya.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan bahwa situasi di Surabaya tetap terkendali dan berharap agar masyarakat tidak terpengaruh peringatan perjalanan Amerika Serikat dan Australia.

"Seluruh aparat keamanan, baik kepolisian daerah di Jawa Timur, maupun Pangdam Brawijaya, mereka melakukan tugasnya secara responsif dan proporsional... sehingga saya harap masyarakat tidak ikut terganggu oleh peringatan itu," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement