Kamis 08 Jan 2015 05:55 WIB

Berburu Black Box AirAsia QZ 8501

Pesawat AirAsia nomor QZ8501.
Foto: AP Photo
Pesawat AirAsia nomor QZ8501.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Kotak hitam alias black box, yang sesungguhnya berwana orange, kunci segalanya dari peristiwa kecelakaan penerbangan dimanapun. Para ahli penerbangan menyebutkan kotak hitam sebagai jawaban dari semua persoalan yang menyebabkan sebuah pesawat jatuh.

Begitu pentingnya kota hitam ini, segala kemampuan, keahlian dan peralatan dipertaruhkan untuk mendapatkannya. Kotak hitam adalah kotak pandora yang menyimpan segala rahasia terkait perjalanan pesawat.

Segala analisis, prediksi, asumsi dan hipotesis bisa saja disampaikan dan berkembang di masyarakat. Namun jawaban dari semua teka-teki penyebab kecelakaan hanya ada pada kotak hitam. itulah sebabnya, para ahli menyebutkan bahwa kotak hitam sebagai the most probability analysis (analisis yang paling mendekati kemungkinan kebenaran).

Kini semua kekuatan dikerahkan untuk menggapai badan pesawat dan meraih kotak hitam. Tanpa penemuan kotak hitam, upaya menguak penyebab kecelakaan ini tetap hanya akan berupa asumsi, prediksi, hipotesis atau analisis.

Publik sedang menanti perkembangan baru dan rasa penasaran kembali memuncak setelah Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 sudah ditemukan.

"Bagian ekor sudah ditemukan dan sudah dikonfirmasi," kata Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (7/1).

Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional SB Supriyadi juga mengungkapkan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang menjadi lokasi kotak hitam telah terdeteksi dan sedang dibuktikan dengan robotik kamera bawah laut.

Apabila deteksi ekor pesawat AirAsia tersebut benar, maka tindakan selanjutnya dilakukan penyelaman untuk melihat besar objek dan langkah-langkah mengangkat dari dasar laut. Langkah yang paling utama adalah mengangkat kotak hitam dan rekaman data penerbangan (flight data recorder) pesawat AirAsia sebagai bahan investigasi penyebab jatuhnya.

Hingga hari ke-11 pencarian telah ditemukan 41 jenazah, 39 di antaranya telah dibawa ke Surabaya. Diprediksi 50 persen penumpang AirAsia masih berada di badan pesawat sehingga tidak hanya ekor yang menjadi prioritas melainkan badan pesawat.

Melihat kondisi ditemukannya ekor dengan panjang sekitar 10 meter tersebut, Supriyadi memperkirakan, pesawat AirAsia jatuh dalam posisi terbalik sebab sebagian besar telah terendam lumpur laut.

Tim SAR gabungan harus berpacu dengan waktu untuk menemukan kotak hitam dan korban. Semakin lama waktu pencarian maka sinyal ping kotak hitam akan hilang karena baterainya hanya bertahan selama 30 hari sejak insiden terjadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement