REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER-- Perbankan syariah seakan-akan sedang menemukan momentum setelah muncul di tengah krisis keuangan yang menghantam Amerika Utara dan Eropa. Dengan aset senilai satu triliun dolar AS, perbankan syariah kian menggema setelah didukung Perdana Menteri Inggris, Pemerintah Kanada serta komunitas Muslim di seluruh wilayah.
Perbankan syariah, diproyeksi akan menjadi big thing selanjutnya dalam sektor keuangan Kanada. Populasi Muslim di Kanada saat ini sudah lebih dari satu juta jiwa.
''Kesadaran menggunakan layanan perbankan syariah di Kanada terus meningkat dramatis dalam beberapa tahun belakangan,'' kata associate professor dan pengajar keuangan syariah di University of Toronto’s Rotman School of Management, Walid Hejazi seperti dikutip Vancouver Sun akhir Desember lalu.
Dengan dukungan pemerintah federal, ketertarikan warga Kanada terhadap keuangan syariah akan tumbuh. Dukungan yang diberikan pemerintahan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mensponsori World Islamic Banking Conference tahun lalu di Kawasan Teluk pun direspon positif.
''Sudah banyak Muslim Kanada yang mencari produk perbankan berbasis syariah untuk keuangan mereka, termasuk untuk pembiayaan pemilikan rumah yang sifatnya kemitraan bukan seperti skema yang ditawarkan keuangan Barat,'' ungkap pria keturunan Lebanon-Kanada itu.
Hejazi mengungkapkan, dalam sistem syariah yang tidak memberlakukan bunga, metode yang ditawarkan untuk pemilikan rumah adalah jual beli. Bank akan membeli rumah yang dicari nasabah baru menjualnya kepada nasabah dengan keuntungan tertentu.
The International Monetary Fund (IMF), lanjut Hejazi, belakangan juga mendorong ekspansi keuangan syariah seiring tumbuhnya permintaan dan meningkatnya jumlah Muslim di Barat, tumbuhnya kekayaan negara-negara Muslim kaya minyak dan mereka yang mencari produk keuangan dengan mengedepankan nilai etika berisiko rendah.
Perbankan syariah sempat mendapat kritik pedas akibat kebangkrutan perusahaan yang berbasis di Toronto yang menawarkan pembiayaan pemilikan rumah, UM Financial, pada 2011 lalu. Meski begitu, antusiasme penggunaan produk keuangan Islam tetap tinggi.
Bank-bank Kanada lain seperti Canadian Imperial Bank of Commerce (CIBC) secara eksplisit tertarik mengeluarkan produk perbankan syariah. Hejazi bahkan mengatakan Canada Mortgage and Housing Corporation belakangan mengatakan tidak ada regulasi yang menghambat perkembangan perbankan syariah berkembang di Kanada.