REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Tahun ini semua pembangunan ruang terbuka hijau atau RTH di wilayah Kota Yogyakarta akan dilengkapi sambungan internet publik atau WiFi. Sambungan internet publik ini bisa diakses secara gratis oleh masyarakat di RTH tersebut.
Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIT) Kota Yogyakarta Sukadarisman mengatakan, pada 2015 ini pihaknya akan langsung membuka sambungan internet nirkabel tersebut pada setiap pembangunan RTH terutama di perkampungan. "Ini untuk mendukung Yogyakarta sebagai Cyber City," katanya, Rabu (7/1).
Menurutnya, internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat melalui internet. Untuk mendukung aktivitas tersebut, pihaknya mengupayakan setiap RTH memiliki sambungan internet gratis.
Pada tahun ini, pihaknya juga akan memasang sambungan WiFi ke sembilan RTH yang sudah dibangun di 2014. Sembilan RTH ini ada di perkampungan di wilayah Brontokusuman Mergangsan.
Dengan pemasangan tersebut sebagian besar RTH di Kota Yogyakarta sudah tersambung WiFi. Untuk pengembangannya pihaknya menjalin koordinasi dengan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) selaku pihak yang melakukan pengadaan ruang terbuka hijau publik.
Di luar ruang terbuka hijau publik, sejumlah kawasan di Kota Yogyakarta juga sudah terpasang layanan internet gratis. Yakni sepanjang Malioboro dari Teteg hingga Titik Nol Kilometer. Layanan tersebut disediakan oleh Pemda DIY dengan dukungan jaringan kabel optik dan berlaku selama 24 jam nonstop.
Gedung perkantoran di kompleks Balaikota serta DPRD Kota Yogyakarta juga sudah dilengkapi jaringan serupa. Masyarakat dapat memanfaatkan akses internet gratis melalui perangkat komputer, laptop maupun telepon genggam.
"Sebenarnya ada juga kampung-kampung yang sudah tersambung WiFi atau kampung cyber. Antara lain di Patehan, Tegalpanggung, Bausasran, Mergangsan serta Wirosaban," katanya.
Terpisah Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Suwarto berharap, kawasan yang dilengkapi jaringan wifi oleh pemerintah harus melalui kajian terlebih dahulu. Terutama menyangkut tingkat akses warga setempat terhadap internet. Hal ini karena tidak semua warga mampu memanfaatkan dunia maya dalam menggali informasi.
"Jangan sampai nanti sudah disediakan tapi justru mangkrak karena tidak dimanfaatkan," katanya.