Rabu 07 Jan 2015 18:43 WIB

ASTI Sambut Baik Rencana Yogya Jadi Kota Jamu-Spa

Rep: Yulianingsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung berjalan saat pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (26/8).(Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengunjung berjalan saat pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (26/8).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menginisiasi adanya deklarasi Yogya sebagai kota Jamu dan Spa di Indonesia. Deklarasi sendiri baru akan dilakukan Januari 2016 mendatang namun penyusunan konsep dan implikasi Yogya sebagai Kota Jamu-Spa sudah dibahas dengan berbagai pihak, Rabu (7/1).

Ketua DPD ASTI DIY, Lastiani Warih Wulandari menyambut baik inisiasi UAD untuk menjadikan Kotaa Yogyakarta kiblat jamu-spa tradisional di Indonesia. Menurutnya, potensi Kota Yogyakarta sangat besar untuk itu, "Produk Spa Bali bisa go-Internasional kenapa Yogyakarta tidak," katanya.

Dia berharap melalui lokakarya yang dilanjutkan dengan sekber Kota Jamu ini akan muncul produk-produk spa tradisional khas Yogyakarta. Dimana produk ini akan menjadi brand khusus layanan Spa di Yogyakarta dan bisa dijual ke mancanegara.

"Spa itu identik dengan aroma theraphi dan Yogyakarta kaya akan hal ini. Hanya saja kurang digali," ujarnya. Dengan peran peneliti UAD, pihaknya aberharap akan muncul produk spa yang menjanjikan ke depannya.

Wakil Dekan Fakultas Farmasi UAD, Ning Sugihartini mengatakan, peneliti UAD akan berperan aktif dalam munculnya produk herbal terstandar baik jamu maupun Spa. "Visi kita jelas yaitu mengembangkan bahan alam sebagai produk herbal terstandar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement