REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN BARAT -- Kapal Negara (KN) Andromeda milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengevakuasi satu jenazah penumpang AirAsia QZ8501 dari laut pada Rabu (7/1) pukul 10:30 hingga 11:00 WIB.
Kapal tersebut berlayar beriringan dengan KN Jadayat serta dipandu dan dikawal KN Alugara dari Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat pada Selasa (6/1) pukul 15:00 dengan membawa tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut.
Saat jenazah ditemukan, kapal tersebut berada di dekat KRI Banda Aceh. Evakuasi lebih lanjut telah dikoordinasikan dengan KRI Banda Aceh.
Proses pencarian dan evakuasi kecelakaan AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-11. Jumlah korban yang telah dievakuasi mencapai 40 jenazah dan 39 di antaranya telah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim "Disaster Victim Identification" (DVI) yang bermarkas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 16 jenazah dan menyerahkan kepada keluarga korban. Pesawat AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Ahad (28/12).
Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
Tim gabungan pencarian dan penyelamatan mulai mendapatkan titik terang setelah menemukan serpihan pesawat dan jenazah sejak Selasa (31/12). Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa yang ditemukan adalah serpihan pesawat AirAsia dan jenazah penumpangnya.