Rabu 07 Jan 2015 14:22 WIB

Warga Surabaya Korban Air Asia Diberi Akta Kematian Khusus

Rep: Andi Nurroni/ Red: Erik Purnama Putra
Keluarga korban pesawat Air Asia QZ8501 menangis.
Foto: Mirror
Keluarga korban pesawat Air Asia QZ8501 menangis.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Surabaya berupaya memudahkan pengurusan administrasi korban jatuhnya Air Asia QZ8501. Kepala Disdukcapil Surabaya Suharto Wardoyo menyatakan, setiap ada korban yang teridentifikasi, langsung diterbitkan akta kematian untuk dipergunakan ahli waris.

Suharto mengatakan, dari 78 warga Surabaya yang menjadi korban, 11 sudah teridentifikasi dan seluruhnya sudah diterbitkan akta kematiannya. "Begitu kami mendapatkan keterangan kematian dari RS Bhayangkara, kami terbitkan aktanya. Akta itu tentu sangat dibutuhkan untuk balik nama kendaraan, akta tanah, asuransi, dan lain-lain," ujar Suharto di Crisis Center, Mapolda Jatim, Rabu (7/1).

Akta kematian yang diterbitkan Disdukcapil untuk korban insiden Air Asia, menurut Suharto, memiliki perbedaan dengan akta kematian pada umumnya. Perbedaan tersebut adalah tidak dicantumkannya tanggal, jam, dan tempat kematian.

"Kita menyesuaikan dengan keterangan dari pihak RS Bhayangkara. Jadi dalam akta kematian hanya ada nama, tempat tanggal lahir dan tahun," ujarnya. "Ini juga sudah menunjukan identitas seseorang, karena ini di luar normal."

 

Suharto menjelaskan, prosedur pembuatan akta kematian untuk warga Surabaya korban insiden Air Asia sangat mudah. Pihak keluarga atau kerabat cukup berkonsultasi dengan Pemkot, karena data-data korban telah terrekam dalam data kependudukan Pemkot Surabaya.

Selebihnya, menurut dia, pihak ahli waris tinggal menyerahkan salinan fotokopi dan KK mereka agar pihak Pemkot tahu siapa yang berhak menerima akta kematian korban.

Selain itu, ia melanjutkan, jika memang salinan kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK) korban tidak ada untuk pengurusan asuransi, pihak ahli waris bisa berkonsultasi ke Disdukcapil untuk diterbitkan salinannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement