Selasa 06 Jan 2015 07:39 WIB

Ganjar Pranowo Libatkan SMK dalam Perbaikan Infrastruktur

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Foto: Antara
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana melibatkan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai daerah dalam memperbaiki berbagai infrastruktur, khususnya jalan rusak di provinsi setempat pada 2015.

"Dengan dilibatkannya pelajar SMK maka mereka dapat mempraktikkan ilmu yang didapat selama bersekolah dan rencana tersebut sudah dirumuskan secara teknis serta administratif," katanya di Semarang, Senin.

Ganjar berharap rencana melibatkan pelajar SMK dalam perbaikan infrastruktur itu dapat direalisasikan dalam waktu dekat dan dalam praktik di lapangan nanti, satu SMK diajak bekerja sama atau diberi wewenang memperbaiki satu ruas jalan yang rusak.

"Selain mempraktikkan ilmunya, mereka juga dapat belajar berkoordinasi dengan pihak lain dalam melihat kondisi di lapangan yang sesungguhnya," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Untuk mendukung rencana tersebut, kata dia, Pemerintah Provinsi Jateng akan membantu peralatan dan material yang digunakan untuk memperbaiki jalan rusak.

"Selain pelajar SMK, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi juga dapat dilibatkan dengan kesempatan yang lebih besar dan secara berkelanjutan dalam memperbaiki infrastruktur di Jateng berupa kuliah kerja nyata (KKN) yang tematik," katanya.

Seperti diwartakan, jumlah anggaran infrastruktur pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah 2015 mengalami peningkatan sebesar 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Anggaran infrastruktur Jateng pada 2014 sebesar Rp 1,255 triliun, sedangkan pada tahun anggaran 2015 meningkat menjadi Rp 2,572 triliun.

Perincian anggaran infrastruktur pada 2015 adalah Rp 2,18 triliun untuk Dinas Bina Marga Jateng, Rp 249 miliar untuk proyek irigasi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jateng, dan Rp 143 miliar untuk Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Jateng guna pemugaran rumah tidak layak huni.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement