REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN— Salah seorang petinggi Air Asia, Datuk Kamarudin Meranun mengatakan, menghadiri pemamakan korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 Ahad (28/12) lalu melebihi dari santunan. Hal tersebut dikatakan Datuk kepada wartawan saat menghadiri pemakaman Pramugara Air Asia Wismoyo Ari Prambudi di Ngasemrejo, Jetak Lor, Bareng Lor, Klaten, Jawa Tengah, Senin (5/1).
“Ini masalah tanggung jawab yang diberikan kepada keluarga,” kata Datuk, Senin (5/1).
Menurutnya, bukan saatnya membicarakan santunan disaat seluruh keluarga masih dalam keadaan berkabung. Akan tetapi, ia menekankan bahwa seluruh karyawan merupakan keluarga besar Air Asia. “Mereka kehilangan, kita juga kehilangan, sama tak ada beda,” katanya.
Karena itu, kata Datuk, sejak pertama mendengar kabar maskapainya hilang kontak dalam rute Surabaya-Singapura dan diketahui telah jatuh di perairan Selat Karimata pihaknya langsung mendatangi keluarga korban. Maka itu, Datuk menegaskan, Air Asia dalam keadaan berkabung.
Ditanya soal dugaan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh AirAsia, Datuk tidak bisa menjawab. Menurutnya, yang utama saat ini keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.
Sebelumnya, jenazah Wismoyo tiba di kediamannya di Klaten Ahad (4/1) malam. Sejak itu, ratusan pelayat terus berdatangan. Menjelang pemakaman, sejumlah pejabat pemerintah Klaten, kerabat, sahabat, dan dari pihak Air Asia juga turut menghantarkan ke peristirahatan terakhir Wismoyo. Pemakaman sendiri dilaksanakan pukul 10.30 WIB di tempat pemakaman umum tidak jauh dari kediaman Wismoyo.