Selasa 06 Jan 2015 00:33 WIB

Tiga Jenazah Penumpang Air Asia Terikat Kursi

Petugas Basarnas menemukan barang milik penumpang Air Asia QZ8501.
Foto: Mirror
Petugas Basarnas menemukan barang milik penumpang Air Asia QZ8501.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional SB Supriyadi mengatakan tiga jenazah yang telah dibawa ke Surabaya saat ditemukan Kapal Diraja Kesturi dalam kondisi mengapung dan terikat di kursi pesawat Airasia QZ8501.

Jika kursi tersebut tidak memiliki busa mungkin tiga jenazah itu sulit ditemukan karena kembali tenggelam ke dasar laut, katanya di Pangkalan TNI Udara Iskandar Pangkalan Bun, Senin (5/1) malam.

"Berdasarkan temuan itu, kami memprediksi 50 persen penumpang Airasia masih berada di body pesawat. Apabila prediksi itu benar, maka akan diambil satu per satu menggunakan plastik," katanya.

Meski begitu, Supriyadi belum dapat memastikan lokasi atau titik body pesawat, sebab para penyelam TNI angkatan laut maupun marinir dibantu negara lain masih kesulitan menyelam akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung.

Dia mengatakan kondisi di dalam laut sangat gelap dan arus air laut sangat kencang, sehingga dua penyelam marinir yang mencoba menyelam terpaksa naik kembali ke kapal.

"Kami tidak mau ambil risiko memaksakan penyelam tetap menyelam sedangkan kondisi alam belum mendukung. Jangan sampai ada masalah baru. Tidak ada yang bisa melawan alam," katanya.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas itu mengatakan jenazah penumpang Airasia yang telah ditemukan dan diterbangkan ke Surabaya telah mencapai 37 jenazah.

Mengenai pencarian di hari ke-9, Senin (5/1), ditemukan tiga jenazah beserta kursi oleh kapal Diraja Kesturi, dan Kapal USS Sampson milik Amerika menemukan dua kursi paling depan atau kursi pramugari serta telah berada di Lanud Iskandar Pangkalan Bun.

"Kalau kursi yang ditemukan Kapal Diraja Kesturi belum dibawa ke kapal, tapi telah didata dan disampaikan ke KNKT," demikian Supriyadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement